IWAPI.id - Menjadikan Perempuan Pengusaha UKM Indonesia Dapat Bersaing di Pasar Global. Kondisi ekonomi Indonesia sedang melemah pada awal era MEA yang menuntut para wanita Indonesia untuk menjadi tangguh dan berdaya saing agar pasar ASEAN bisa menyaingi, bahkan merebut pasar Eropa dan Amerika.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum IWAPI, Nita Yudi, dalam acara Digital Marketing Goes to Campus, di Universitas Esa Unggul, Jakarta (10/5/2015).
“Suka tidak suka kita dihadapi dengan masalah tersebut, maka tantangan tersebut harus kita rubah menjadi peluang. Salah satu strateginya adalah melalui digital marketing,” ujar Nita.
Memang, untuk merambah ladang bisnis yang lebih jauh diperlukan antusiasme dari para pelaku bisnis dalam menerapkan strategi bisnis mereka, dan strategi yang populer pada saat ini adalah melalui digital marketing. Maka dari itu, Nita mengatakan, dengan besarnya pengaruh dari bisnis online, otomatis hal tersebut juga akan memotivasi perempuan untuk ‘melek’ IT.
Setelah itu, dengan adanya globalisasi dan MEA, dimana tingkat persaingan bisnis semakin tinggi maka diperlukan bisnis online yang dapat diakses siapapun, kapanpun, dan dimanapun. Ini merupakan salah satu strategi pemasaran dan akan meningkatkan usaha para pengusaha perempuan dari yang kecil sampai menengah.
“Perempuan adalah pengambil keputusan untuk belanja, pengambil kredit terbaik, dan bila perempuan bisa berbisnis dari rumah, maka semakin banyak fungsi yang dapat dijalankan oleh seorang Ibu,” ungkap Nita.
Saat ini, jumlah perempuan pengusaha UKM hampir 60% dari jumlah UKM yang ada di Indonesia, Hal tersebut menunjukkan bahwa pengusaha perempuan memberikan kontribusi yang sangat baik bagi roda perekonomian Indonesia. “Sudah saatnya pemerintah memperhatikan para UKM melalui kebijakan yang pro kepada UKM,” tegas Nita.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua Panitia Digital Marketing Goes to Campus, Moza Pramita Pramono. Menurutnya, IWAPI harus menyikapi hadirnya MEA secara positif dengan mengajak seluruh anggota bersatu serta mengunggulkan masing-masing produk bangsa untuk menangkan pasar global.
Menghadapi MEA harus bisa memahami potensi promosi dan pemasaran melalui digital. Fakta yg harus dicari solusinya adalah edukasi bagi para pemain sosial media yang tidak memanfaatkan potensi pemasaran digital,” tambah Moza.
Menurut Moza, pengusaha perempuan harus fasih menggunakan teknologi digital karena dapat membuka akses lebih lebar bagi setiap orang untuk mengembangkan diri.
Proaktif belajar dan beradaptasi dengan teknologi serta budaya adalah cara yang tepat untuk dapat menggunakan teknologi digital secara efektif dan sesuai dengan etika Indonesia.
Oleh karena itu, IWAPI mengadakan IWAPI Digital Marketing Training untuk menunjang efektifitas para pengusaha perempuan Indonesia dalam menggunakan teknologi digital agar dapat meningkatkan usaha mereka yang dapat mengangkat perekonomian Indonesia ke arah yang lebih cerah.
IWAPI Digital Marketing Training juga dihadiri oleh Rektor Universitas Esa Unggul DR. Ir. Arief Kusuma Among Praja, MBA, DR.Dewi Motik Pramono. Msi, Sri Safitri (dari PT Telkom Indonesia), Riana Ree (BELOWCEPEKDOTCOM), Putri Indonesia 2016 dan alumni Esa Unggul, Kezia Warouw, dan Hedi Yunus (dari HY.co).
Komentar Anda