IWAPI.id - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan memberikan sejumlah subsidi guna menurunkan tingkat suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari level 22 persen. Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan, sedianya mulai 2015-2016 tingkat suku bunga KUR mikro resmi diturunkan 10 persen menjadi 12 persen.
Untuk meralisasikan subsidi agar suku bunga KUR menjadi 12 persen itu, Bambang bilang pemerintah telah menaikkan anggaran untuk subsidi bunga KUR sebesar Rp 1 triliun. Angka ini diketahui meningkat Rp 600 miliar dari posisi sebelumnya.
“Subsidi bunga KUR yang sudah ada dalam anggaran pemerintah sebesar Rp400 miliar dinaikkkan menjadi Rp 1 triliun,” kata Bambang seperti dikutip dari laman Sekretaris Kabinet, Minggu (28/6).
Terkait penggunaan tambahan angka Subsidi, Bambang menambahkan dana senilai Rp 600 miliar disiapkan untuk menyokong turunnya bunga KUR yang diambil dari realokasi dana subsidi bahan bakar minyak (BBM) dalam APBN. “KUR mikro ini dapat diakses oleh pelaku usaha mikro dan kecil dengan besaran kredit Rp 25 juta tanpa agunan,” jelasBambang.
Pemerintah menilai suku bunga yang dikenakan perbankan untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) saat ini terlalut inggi. Berangkat dari hal tersebut, pemerintah memutuskan untuk memberikan subsidi sehingga KUR dikenakan bunga cuma 12 persen.
Pemerintah akan memberikan subsidi bunga sehingga Kredit Usaha Rakyat itu bisa dikenakan bunga cuma 12 persen. Selisihnya yang ada sekarang itu, disubsidi oleh pemerintah,” kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil saat itu.
Sofyan mengungkapkan sumber subsidi bagi KUR berasal dari alokasi pemanfaatan dana subsidi BBM yang mulai dialihkan kesektor yang lebih produktif mulai tahun ini. Sementara Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkopdan UKM) AA Gde Ngurah Puspayoga menyatakan pemerintah akan menaggung selisih bunga sekitar 10 persen, dari 22 persen menjadi 12 persen.
“Keputusan ini diberlakukan per Juli 2015. Sebagai catatan, jumlah anggaran yang dialokasikan untuk memenuhi KUR sesuai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2015 mencapai Rp 30 triliun. Dari sejumlah bank yang ada, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk ditunjuk menjadi satu-satunya bank penyalur kredit KUR dengan nilai Rp 21 triliun.
“Pemilihan jatuh kepadaBRI karena hanya bank tersebut yang siap untuk menyalurkan KUR. Baik dari sisi likuiditas hingga sistem yang berjalan,” cetus Puspayoga.
Bagaimana pendapat Ibu2 Mohon masukannya..
Terimakasih.
Ternyata KUR sulit di akses, saya mengajukan KUR di BRI sudah 3 bulan belum juga ada realisasi, Pinjaman gak seberapa cuma 25 jt, sertifikat rumah seharga 1 M masih dipegang BRI (bekas kredit mikro), sampai sekarang ditanya kepastiannya gak ada jawaban. Sebetulnya KUR itu untuk siapa ? UKM atau pengusaha besar ?
Dear Ibu Lisa,
Terima kasih atas masukannya. KUR adalah program Pemerintah meningkatkan kinerja UMKM dengan menyalurkan 10 T kepada Bank-Bank yang ditunjuk Pemerintah sebagai penyalur KUR. 10 T diberikan untuk menurunkan suku bunga. Jika pada kenyataanya banyak UMKM yang banyak mengalami permasalahan dalam mengakses kredit ini, maka IWAPI perlu mengadakan analisa untuk memberikan masukan kepada Pemerintah.
Semoga ada masukan-masukan lain dari Ibu-Ibu IWAPI.
Terimakasih.