IWAPI.idBagi IWAPI Pemberlakuan pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) membuka peluang bagi pelaku usaha di Indonesia. Untuk itu, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) siap andil mengambil peran dalam menata dan mendorong potensi lokal.

“Negara - negara lain juga mengkhawatirkan MEA, sehingga mau tidak mau harus kita hadapi,” kata Ketua Umum DPP Iwapi Nita Yudi di sela-sela kegiatan Musda VIII DPD Iwapi Jawa Barat di Galeri Hotel Cimbuleuit, Kota Bandung, Rabu (20/1/2016).

Adapun ragam persiapan yang dilakukan IWAPI diantaranya mencakup penguatan potensi produk lokal dan perluasan jaringan. Untuk memperluas jaringan pemasaran, Iwapi juga telah melakukan kerjasama dengan sejumlah negara seperti Australia, Amerika, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

“Kami juga akan melakukan kerjasama dengan kalangan istri diplomat RI, sehingga nantinya mereka juga bisa menjadi perwakilan RI untuk memperkenalkan ragam potensi nusantara, mulai dari wisata, kuliner dan produk lainnya,” papar dia.

Pihaknya juga rutin menggelar kegiatan pembinaan dan pelatihan bagi para anggotanya. Bahkan inovasi produk juga telah dilakukan untuk menghadapi persiapan MEA.

“Sepatu saya saja buatan lokal, dari kualitasnya tentu tak kalah dengan buatan luar negeri, bahkan harganya jauh lebih ekonomis,” tuturnya.

Ragam potensi produk lokal juga bisa menembus pasar luar negeri, asalkan produk yang disuguhkan memiliki kualitas dan inovasi. Bahkan makanan kuliner nusantara saat ini telah mengalami proses inovasi.

“Cokelat dodol dari garut juga tak kalah saing dengan cokelat luar negeri, kuliner lokal seperti nasi uduk juga saat ini sudah dikemas instan,” tambahnya.

Untuk lebih siap menghadapi MEA, kalangan internal Iwapi melakukan berbagai pelatihan ekspor dan informasi teknologi. Karena, saat ini untuk menembus konsumen di berbagai belahan dunia, para pelaku usaha bisa memanfaatkan layanan virtual.

“Untuk bisa bersaing produk tentu harus memiliki keunggulan dan daya saing, dan MEA inilah yang menjadi tantangan bersama. Karena mau tidak mau harus kita hadapi,” ujar dia.

Sementara, Ketua Panitia Pelaksana Musda VIII DPD Iwapi Jawa Barat Ela Wulandari menuturkan, selain menggelar kegiatan rutin organisasi selama lima tahun sekali untuk memilih Ketua DPD Iwapi, kegiatan musyawarah daerah juga disertai rangkaian bazar ragam produk unggalan dari anggota Iwapi Jabar.

“Dari 23 Dewan Pengurus Cabang (DPC) di kabupaten/ Kota, anggota Iwapi yang tercatat sekitar 7.000 orang, namun yang hadir saat ini sekitar 200 orang,” tutur Ela.

Ragam produk unggulan yang disuguhkan dalam kegitan itu merupakan produk-produk khas yang ada di tiap-tiap kota dan kabupaten di Jawa Barat. Seperti kuliner, properti, batik, tour travel, dan sebagainya.

“Diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) harus menjadi kesempatan untuk itu perlu dihadapi dengan lebih mempersiapkan diri,” tutupnya.