WARTA KOTA, MENTENG —- Peningkatan kapasitas perempuan pengusaha dalam pengadaan barang dan jasa adalah kunci untuk memberdayakan mereka agar dapat mengakses potensi dalam pengadaan publik.

Terlebih peluang semakin terbuka karena di era digital ini, makin banyak pengadaan barang dan jasa dilakukan secara elektronik.

Untuk itu Millenium Challenge Account- Indonesia (MCA-Indonesia) bekerjasa sama dengan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) telah melakukan serangkaian pelatihan penguatan kapasitas untuk pengusaha perempuan dalam mengakses pengadaan publik.

Pelatihan ini adalah tindak lanjut Survei Penyedia Berbasis Genderyang telah dilakukan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) dan MCA-Indonesia sebagai bagian dari Proyek Modernisasi Pengadaan MBA-Indonesia.

Survei tersebut menemukan sejumlah hambatan berbasis gender dihadapi perusahaan milik perempuan saat berpartisipasi dalam pengadaan publik.

Dalam Hal layanan keuangan 62 persen dari perusahaan milik laki laki yang pernah ikut tender pemerintah pernah mengajukan penjaman ke bank, namun hanya sekitar 50 persen perusahaan milik perempuan yang melakukannya.

Perusahaan milik perempuan dinilai tidak mampu memenuhi persyaratan pinjaman dari bank, riset ini mengidentifikasi terbatasnya pengetahuan peraturan pengadaan, terutama mengenai kebijakan yang memungkinkan perusahaan kecil menjadi penyedia dalam pengadaan bernilai di bawah Rp 2,5 miliar.

“Kesenjangan ini bila tidak segera di atasi, tentu akan menyebabkan rendahnya partisipasi pengusaha perempuan dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah, padahal minat para pengusaha perempuan sangat tinggi” kata Direktur Inklusi Sosial dan Gender MCA-Indonesia,Dwi Rahayu Yuliawati Faiz, Rabu (28/3/2018) di Jakarta.

Pelatihan ini memberi bimbingan pengetahuan kepada para pengusaha perempuan agar memiliki berbagai kompetensi, misal mengenai regulasi dan membangkitkan motivasi, rasa percaya diri dalam pengadaan barang dan jasa dan sebagainya, hingga masalah tentang praktek suap dan korupsi dalam pengadaannya.

Dalam pelatihan yang digelar di Jakarta dan Surabaya, Makassar dan Medan, ini ada pula simulasi di mana peserta diminta untuk membuka website LPSE dan ditunjukan langkah langkah penggunaannya secara online.

“Kerjasama ini, menjadi titik awal bagi IWAPI untuk memberdayakan anggotanyayang tersebar di 32 provinsi dan 255 kabupaten, untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengakses pengadaan barang dan jasa pemerintah yang semakin transparan dan modern”, ujar Ketua IWAPI, Dyah Anita Prihapsari.