PEMERINTAH menaruh atensi besar terhadap keikutsertaan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terhadap program Tax Amnesty.
Pelaku usaha yang tergabung dalam Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) sejalan dengan harapan pemerintah untuk mendorong UMKM memanfaatkan program yang direalisasikan Pemerintahan Joko Widodo tersebut.
Hanya saja, pengenaan tarif tebusan masih dipersoalkan organisasi yang 85% anggotanya merupakan golongan usaha kecil dan mikro (UKM).
“Kami bertekad nge-push UMKM harus ikut Tax Amnesty. Cuma, kami juga ingin nego ke pemerintah terkait tarif tebusan yang semestinya di bawah 0,5%. Harusnya turun dari itu ya,” tutur Ketua Umum DPP Iwapi Nita Yudi saat ditemui di sela-sela Rakernas Iwapi ke-26, Selasa (11/10).
Seturut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak, tarif tebusan WP UMKM sebesar 0,5% untuk penyampaian harta sampai Rp10 miliar dan 2% untuk pengungkapan harta lebih dari 10 miliar.
Golongan UMKM yang dimaksud ialah dengan peredaran usaha di bawah Rp4,8 miliar.
Nita menambahkan tarif tebusan sebesar 0,5% dinilai memberatkan khususnya bagi sektor usaha mikro dan kecil yang literasi mengenai pajak cenderung rendah.
Menurutnya, bila pemerintah ingin merangkul sektor UMKM agar lebih sadar terhadap kewajiban perpajakan, sebaiknya dibuat suatu skema khusus.
“Semestinya ada pendekatan berbeda untuk UMKM. Buat suatu skema khusus apakah mereka (pelaku usaha) yang ikut (tax amnesty) nantinya mendapatkan bonus atau reward,” tukasnya.
Selain itu, sosialisasi yang masif dikatakannya menjadi kunci untuk meraup sektor UMKM ke dalam lingkup tax amnesty. Pasalnya, berdasarkan laporan dari pelaku usaha Iwapi di berbagai daerah, masih banyak yang belum memahami urgensi dari tax amnesty, berikut berapa kisaran aset yang wajib dilaporkan.
“Tapi, kami (Iwapi) siap menggencarkan sosialisasi,” tegas Nita.
Gelombang minat diadakannya sosialisasi perihal tax amnesty turut diakui Direktur Peraturan Perpajakan I Ditjen Pajak Arif Yanuar. Lebih lanjut dia mengungkapkan permintaan sosialisasi bahkan banyak berasal dari kelompok pedagang.
Komentar Anda