Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) menggelar syukuran Hari Ulang Tahun (HUT) ke-45 dan Sosialiasi 4 Pilar Kebanggsaan di Gedung Nusantara IV Komplek DPR/MPR dengan Tema “45 Tahun IWAPI Terus Meningkatkan Peran dan Kualitas Perempuan Pengusaha Menuju Indonesia Maju”.
Kegiatan sosialisasi empat pilar kebangsaan ini, digelar Iwapi DPP IWAPI bersama Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad dan Lestari Moerdijat, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmavati di Gedung Nusantara IV Komplek DPR/MPR Senayan, Jakarta, Senin (10/2/2020).
Tujuannya digelar sosialisasi ini untuk mengembalikan ideologi kebangsaan khususnya Pengusaha Perempuan, agar nantinya dapat diajarkan keanak-anak mereka yang merupakan generasi muda penerus bangsa.
Ketua Penyelengara HUT IWAPI Hana Hasanah Fadel Muhammad, saat ini Pancasila kurang dimaknai dalam kehidupan sehari-hari di semua kalangan, dalam kondisi ini membuat Iwapi bergerak untuk menekankan ideologi pancasila, khususnya kepada anggota Iwapi yang notabenenya merupakan kaum wanita.
“Ibu-ibu harus bisa menyampaikan ke anak-anak dan keluarga mengenai pemahaman arti pancasila Pancasila sebagai dasar dan ideologi Negara, UUD 1945 sebagai konstitusi Negara, NKRI sebagai bentuk Negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan Negara” ujar Hana.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan bahwa kaum wanita Indonesia saat ini, sudah bangkit dan selangkah lebih maju dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan kiprah luar biasa menjadi pengusaha yang biasanya dominan dilakukan kaum pria.
“Dari catatan dan survey yang dilakukan, ada temuan bahwa sekitar 36 persen wanita Indonesia usia produktif, memilih untuk menjadi pengusaha. Itu sebuah angka yang cukup membanggakan. Artinya, itu sebuah langkah maju yang dilakukan kaum wanita Indonesia. Mereka tidak lagi bergantung hanya mengisi lapangan pekerjaan saja. Tetapi, mereka sudah mampu menciptakan lapangan kerja, itu luar biasa,” ujar Lestari.
Langkah maju yang dilakukan kaum wanita Indonesia harus dipertahankan dan lebih ditingkatkan untuk masa mendatang. Kiprah kaum wanita mesti mendapatkan dukungan, sebab peran aktif wanita Indonesia memiliki dampak positif yang sangat luas. Bukan hanya berdampak positif untuk dirinya dan keluarganya sendiri, namun juga untuk lingkungannya dan bisa bermanfaat dalam tataran lebih luas buat bangsa dan negara.
“Namun, ada beberapa hal yang menjadi catatan saya yang perlu diketahui bahwa ada berbagai sebab dan latar belakang yang menjadikan 36 persen wanita Indonesia tersebut memilih berwirausaha salah satunya yakni hampir 60 persennya menjadi wirausaha karena terpaksa dan pada awal memulai usahanya lebih dikarenakan tekanan kehidupan,” ungkapnya.
Ketua Umum IWAPI Nita Yudi mengungkapkan perjalanan IWAPI berkarya untuk Indonesia sebagai wadah dan wahana komunikasi, informasi, representasi, konsultasi, fasilitasi dan advokasi untuk perempuan pengusaha tahun ini memasuki 45 (empat puluh lima) tahun. Menurutnya, ini bukanlah perjalanan yang mudah. Di era revolusi 4.0 IWAPI sudah bekerjasama dengan Telkom, Kemenkominfo, Facebook, Google, blanja.com dan marketplace lainya.
Di tahun ke 45 ini IWAPI berencana akan membuat marketplace diperuntukan untuk IWAPI semoga dengan adanya rencana ini disambut positif oleh anggota IWAPI dan Masyarakat oleh karena itu saya berharap para Anggota IWAPI harus bekerja keras agar bisa mewujudkannya demi meningkatkan peran dan kualitas perempuan pengusaha menuju Indonesia Maju.
Hadir sebagai tamu kehormatan Ibu Lenny Sri Mulyani istri Ketua MPR Bambang Soesatyo, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Duta Besar Iran untuk Indonesia, Ketua Dharma Wanita Persatuan Pusat Erni Guntarti Tjahjo Kumolo, Ketum TP PKK Pusat Tri Suswati Tito Karnavian, Ketum Kowani Giwo Rubianto Wiyogo, Ketua Dewan Pendiri IWAPI Dewi Motik Pramono, serta para pimpinan IWAPI Pusat, juga pimpinan daerah dan cabang seluruh Indonesia.
sumber: https://www.inews.id/multimedia/photo/syukuran-hut-ke-45-iwapi-tanamkan-empat-pilar-kebangsaan/1/3
Komentar Anda